Kamis, 27 Mei 2010

BERAKHIRNYA SEJARAH

  
 Runtuhnya Peradaban Barat dan Prediksi Keruntuhannya

Pertama. Kepastian runtuhnya peradaban Barat dari aspek-aspek syara' (hukum), histori (sejarah) dan fitrah (karakter).
Telah datang suatu masa dari berbagai periode di mana pandangan terhadap kehidupan Barat merupakan pandangan yang menyilaukan. Seakan-akan peradaban inilah yang paling besar dan kekuatannya mengalahkan segala-galanya serta kemajuannya tak ada yang menandinginya. Tak ada pembicaraan tentang keruntuhan maupun kemundurannya dan kalau pun ada, maka pembicaraan itu tidak bisa diterima. Hanya beberapa glintir saja di antara orang-orang yang memiliki kearifan terbuka yang mampu melewati isar al fikri (penyanderaan berpikir).
Di antara mereka adalah ustaz Sayid Qutub yang telah menulis makalahnya yang terkenal, yaitu "Selesailah Peran Orang Putih" dengan menyatakan awal kemunduran peradaban Barat dan mengajak bangkit kepada kaum muslimin sebagai pengganti dan menampilkan jurus-jurus solusi ke gelanggang dunia.
Kita melihat dengan peran kita, bahwa keruntuhan peradaban Barat secara pasti dari beberapa aspek, yaitu:
1.    Aspek syara'.
Sesungguhnya sejarah tidak akan berhenti lantaran selain Fukuyama hingga sejarah menghentikannya. Sedangkan syara' (hukum), maka sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kita di dalam Al Qur-an bahwa hari-hari itu diputar:
﴿ ان يمسسكم قرح فقـد مس القوم قــرح مثـله وتلك الأيـــام نداولـها بين النــاس (ال عمران: 140)
Artinya: Jika kamu (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum (kafir) itu pun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran) (QS. Ali Imran:140)
﴿ ولولا دفع الله الناس بعضهم ببعض لفسدت الأرض (البقرة: 251)
Artinya: Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. (QS. Al Baqarah: 251)
Jadi, hari-hari itu diputar hingga negara-negara Islam dan negara-negara khalifah. "Step by step" berbagai kondisi berubah hingga runtuh, kemudian negara lain menduduki kedudukannya. Lalu bagaimana dengan negara matrealistis yang berdiri di atas asas yang bukan religius? Bukankah negara-negara ini lebih pantas runtuh dari pada negera-negara Islam?
2.    Aspek histori.
Adapun dari aspek histori atau sejarah, maka sesungguhnya sejarah itu semuanya adalah tulisan yang menyatakan kepada kita bahwa semua bangsa itu silih berganti dan sunnatullah senantiasa mengalir, sedangkan sejarah sebagai saksi mempersembahkan hal tersebut kepada halayak ramai, sehingga sebuah negara tidak akan abadi walau dengan segala potensinya, pengaruhnya, asetnya serta penduduknya yang banyak dan padat, tetapi lama ataupun sebenter, suatu saat dia akan mengalami kejayaan, lalu musnah setelah itu.
3.    Aspek fitrah.
Adapun dari aspek fitrah atau karakter, maka sesungguhnya kita melihat bahwa manusia adalah makhluk yang tumbuh dari kecil kemudian menjadi besar dan potensinya terus berkembang, kemudian muncul faktor-faktor kerentaan dan ketuaan. Begitu pula halnya tumbuh-tumbuhan dan binatang.
Jika ini terdapat pada individu, maka bangsa dan masyarakat merupakan ungkapan dari kumpulan individu. Dengan demikian, teori shumud al gharbi (resistensi Barat atau daya tahan Barat) tidak mungkin tahan terhadap kecaman ilmu pengetahuan dalam suatu hal dari berbagai hal-ikhwal. Sedangkan teori yang mengatakan runtuhnya Barat itu benar miah bil miah (seratus persen) adanya, baik secara bahasa, hukum, sejarah, realita dan karakter. Tetapi, "bagaimana" dan "kapan"? Itu hanya Tuhan yang mengetahuinya.
Secara total, di sana terdapat daftar panjang tentang penyakit-penyakit yang mematikan dan kronis yang merapuhkan tubuh Barat secara umum dan tubuh Amerika secara khusus.
Di sana terdapat berbagai contoh, seperti keamanan dan kekacauannya, kehancuran rumah tangga dan perpecahannya, keterlantaran anak-anak muda dan problematikanya, minuman keras dan narkotikanya dengan segala penyebaran dan jaringan-jaringannya, pelanggaran moral dan pelecehan seksual serta kemiskinan yang melanda negara-negara kaya tersebut, sehingga pada tahun 1978 kita menemukan sebanyak 800 juta jiwa yang hidup di bawah garis kemiskinan dan setelah sepuluh tahun meningkat menjadi 2 milyard.
Dua milyard tersebut adalah manusia yang hidup di bawah kehidupan manusia biasa lantaran kemiskinan. Bahkan di ujung kota-kota negara Barat dan Amerika kita menemukan orang-orang gelandangan yang tidur di tepi-tepi jalan dan mereka mencari makan di bak-bak sampah.
Di sana juga terdapat pengangguran dan tingginya rate atau tarip di Eropa dan Amerika serta gang-gang kejahatan, seperti mafia dan sebagainya. Ini adalah gang-gang berbahaya terhadap penyanderaan, pencurian dan penculikan serta menjual segala sesuatu tanpa kecuali.
Demikian juga hutang-hutang individu, maka mayoritas individu di Amerika menanggung hutang, bahkan sampai sekarang jumlah hutang individu di Amerika mencapai angka 4,4 triliun dollar.
Pendidikan dan keruntuhannya, hingga buku yang bertitel "Bangsa Menghadapi Bahaya" berbicara tentang keruntuhan pendidikan di Amerika.
Informasi dengan segala bahayanya, gerakan spionase atau memata-matai dan sebagainya. Demikian juga kerusuhan-kerusuhan yang berbau rasial atau etnik di Amerika serta   benturan-benturan antara kulit putih dan kulit hitam. Pencemaran lingkungan yang merupakan salah satu kondisi buruk dan mematikan. Kekacauan politik dan berbagai skandal menghantui gedung putih serta pusat-pusat pemerintaah dan politik di Prancis, Italia, German dan Inggris.
Hal-hal tersebut di atas berbeda kwantitas dan bahayanya. Namun semua pihak bersepakat atas adanya trouble atau kesulitan-kesulitan yang menanti perjalanan Barat secara umum dan raungan-raungan sirine peringatan terdengar dari para pemikir-pemikir Barat itu sendiri.
Kedua. Prediksi bentuk runtuhnya peradaban Barat. Apa yang kita meksudkan dengan runtuhnya peradaban Barat atau Amerika dalam bentuk yang khusus? Atau dengan kata lain, bagaimana format yang diharapkan untuk runtuhnya peradaban Barat?
Sebagian orang menggambarkan bahwa keruntuhan Barat, Amerika atau peradaban Barat – dengan pengertian secara umum dan merata – meliputi hancurnya seluruh kesuksesan peradaban dan kembalinya manusia – sebagaimana yang mereka katakan – kepada masa-masa permulaan yang jauh dari segala apa yang manusia bisa menikmati pemberian-pemberian peradaban di masa ibi. Di antara orang-orang Barat sendiri ada yang menghancurkan "tower" ini dari berbagai spesifikasi yang berbeda-beda.
Dengan demikian, hendaknya kita merenungkan contoh-contoh sebagai berikut:
Pimikir dan filosuf. Seorang filosuf German telah menulis buku tentang kemunduran peradaban Barat dan memprediksikan masa depan yang gelap bagi Barat serta semua negara yang ada di belakangnya.
Kemudian seorang pakar Inggris, George Erwin juga menulis buku yang berjudul "Dunia di Tahun 84". Dia adalah seorang penulis pesimistis dan meramalkan situasi-situasi buruk, namun yang terjadi justeru lebih buruk darinya. Sesungguhnya situasi-situasi yang dilewati oleh dunia pada tahun 84 (maksudnya 1984) dan sesudahnya adalah lebih buruk dan lebih hitam bahkan lebih gelap dari apa yang digambarkan oleh pakar Inggris tadi.
Kemudian filosuf Inggris yang lain, Holan Wilson juga berbicara tentang runtuhnya peradaban Barat melalui serial  kajian, buku-buku dan studi-studi lama yang semua berbicara tentang kejatuhan dan kecemasan dunia Barat.
Astronom. Di sana juga ada pakar-pakar astronomi di masa itu, di mana mereka menulis tentang berakhirnya alam semesta yang disebabkan oleh bertambahnya energi dan panah matahari serta sobeknya atau adanya lubang besar pada lapisan paling atas yang dikenal dengan istilah "lapisan ozon". Mereka berkata: Sesungguhnya lubang ini manakala semakin membesar lantaran polusi udara sebagaimana yang terjadi sekarang ini, maka akan mengakibatkan berbagai bahaya yang mengancam kehidupan manusia secara total, seperti menggenangnya air pada bola dunia dan menenggelamkan kota-kotanya secara keseluruhan bersama penghuni dan prospeknya. Di sana-sini terjadi pencemaran lingkungan dan polusi udara serta tersebarnya berbagai penyakit seperti kangker kulit hingga hal-hal lain yang berkaitan dengan bahaya yang namakan dengna "lubang ozon" ini.
Pakar kedokteran. Para pakar kedokteran juga berbicara dengan pandangan yang sama. Mereka berbicara tentang bahaya-bahaya dan penyakit-penyakit yang akan terjadi pada manusia sebagai efek dari lubang ini di mana sekarang menjadi cermin dan catatan. Lubang ini semakin bertambah seiring padatnya penggunaan perindustrian, khususnya di negara-negara Barat.
Di samping itu, para pakar kedokteran telah memukul "gong-gong" bahaya dari penyakit-penyakit itu yang mematikan manusia. Tidak dikatakan bahwa penyakit kangker adalah yang paling berbahaya, tetapi yang paling berbahaya adalah penyakit AIDS di mana korbannya telah mencapai puluhan juta dan orang yang terjangkit virus ratusan juta bahkan diprikdisikan kurban penyakit ini bertambah banyak pada beberapa tahun mendatang. Sedangkan para dokter tak mampu menghentikannya. Penyakit ini juga mengancam keturunan manusia, bahkan mengancam kelestarian bumi.
Pakar lingkungan.  Adapun para pakar lingkungan, mereka melukiskan bentuk yang diperbesar tentang apa yang terjadi di dalam laboratorium kimia di Uni Sovyet. Dari laboratorium ini bocor sebagian radiasi-radiasi kimia yang menimbulkan berbagai pengaruh yang berbahaya dan mengancam bencana yang menakutkan.
Mereka mengatakan: Apa yang terjadi jika terjadi gempa bumi di salah satu tempat di mana di atasnya didirikan reaktor-reaktor nuklir atau laboratorium-laboratoriun kimia, kemudian darinya terjadi kebocoran bahan-bahan kimia dan radiasi-radiasi yang berbahaya dan mematikan manusia?
Apa yang terjadi jika terjadi perang muklir atau perang virus antara  dua negara yang memiliki senjata nuklir? Tentu pengaruh dan bahayanya merembet ke berbagai tempat di dunia ini.
Bahkan apa yang terjadi jika kelompok-kelompok irhabiah atau "terorisme", gang-gang mafia atau kelompok-kelompok pengacau di dunia ini memiliki senjata kimia?
Apalagi limbah-limbah kimia yang mengancam kehidupan manusia di atas bumi ini?
Dengan demikian, mereka memprediksikan sebuah nihayah atau pengakhiran yang hebat dan final bagi kehidupan manusia. Namun keruntuhan peradaban bukanlah berarti hanya berakhir atau kemunduran sekedar berbahaya bagi kehidupan manusia di muka bumi ini, atau paling tidak mengancam suksesnya peradaban di mana dengannya manusia bisa bersenang-senang di dunia ini.
Pakar-pakar tersebut bersepakat bahwa dunia berjalan menuju malapetaka yang sesungguhnya dan tidak ada tempat untuk berlari darinya.
Seorang penulis kesohor Romania berkata: Sesungguhnya upaya untuk menyelamatkan dunia ketika itu ibarat upaya kawanan tikus yang lari dari sebuah perahu yang berada di ambang tenggelam. Kawanan tikus itu lari dari perahu, tetapi bagaimanapun dia akan tetap tenggelam ke dalam lautan. Jadi dia berada di antara terbakar dan tenggelam.

Cuplikan dari buku: BERAKHIRNYA SEJARAH
Judul Asli:نهـاية التاريـخ  Oleh: Salman bin Fahad Al 'Audah.