Sabtu, 31 Oktober 2009

Muhammad saw. Penutup Para Nabi (14)








*         Tempat Dakwah yang Baru.
Madinah merupakan tempat yang strategis dan aman bagi kebenaran dan ahlinya. Maka mulailah kaum muslimin berhijrah ke Madinah walaupun orang-orang Quraisy berusaha untuk menghalangi mereka, sehingga di antara orang-orang yang berhijrah ada yang mendapatkan penyiksaan dan penganiayaan. Kaum muslimin melakukan hijrah secara sembunyi-sembunyi lantaran takut terhadap orang Quraisy. Adapun Abu Bakar as siddiq telah meminta izin kepada Rasulullah saw. untuk berhijrah dan beliau berkata: "Jangan tergesa-gesa, barangkali Allah menjadikan teman untukmu" hingga semakin banyak kaum muslimin melakukan hijrah.
Betapa menjadi gila orang-orang Quraisy itu ketika mengetahui kaum muslimin telah berhijrah dan berkumpul di Madinah. Mereka takut kalau posisi Muhammad dan dakwahnya menjadi kuat, maka mereka berunding dalam suatu hal, kemudian mereka sepakat untuk membunuh Rasulullah saw. Abu Jahal berkata: Menurut pendapat saya, kita beri senjata dan pedang kepada para pamuda dari golongan kita untuk menangkap Muhammad dan memukulinya hingga darahnya berceceran di mana-mana, sehingga setelah itu Bani Hasyim tak lagi mampu memusuhi setiap orang.
Sungguh Allah saw. telah menampakkan kepada nabi-Nya sebuah konspirasi, maka beliau bersepakat dengan Abu Bakar untuk berhijrah setelah Allah mengizinkannya. Dan pada suatu malam, beliau meminta kepada Ali bin Abu Thalib untuk tidur di tempat beliau agar orang-orang mengira bahwa beliau masih di dalam rumah.
Datanglah orang-orang yang berkonspirasi dan mereka mengelilingi rumah. Mereka melihat bahwa Ali berada di tempat tidur, lalu mereka mengira bahwa dia adalah Muhammad. Maka mereka menunggu keluarnya agar mereka bisa membunuhnya. Rasulullah saw. keluar di antara mereka sedangkan mereka mengelilingi rimah. Maka beliau menaburkan debu di atar kepala mereka dan Allah menutup pandangan mereka, sehingga mereka tidak mengetahui beliau. Kemudian beliau menghampiri Abu Bakar, lalu keduanya keluar menuju Madinah dan bersembunyi di gua Tsur. Adapun orang-orang Quraisy tetap menunggu hingga pagi dan ketika pagi telah datang, maka Ali bangun dari tempat tidur Rasulullah saw. seraya mereka menangkapnya dan menanyakan tentang Rasulullah saw. Ali tidak memberi tahukan apapun kepada mereka, maka mereka memukul dan menariknya tetapi tidak keras. Kemudian orang-orang Quraisy memerintahkan untuk mencari ke semua tempat dan berjanji memberi imbalan seratus onta bagi orang yang membawa datang Muhammad hidup atau mati.
Pencarian ini sampai ke depan pintu goa di mana Rasulullah saw. dan sahabatnya bersembunyi di dalamnya, sehingga seandainya salah seorang dari mereka mengetahui kedua tumitnya, niscaya mereka mengetahuinya. Maka alangkah khawatirnya Abu Bakar ra. terhadap Rasulullah saw. Seraya beliau berkata: "Begaimana perasaanmu wahai Abu Bakar dengan dua orang, Allah adalah ketiganya. Janganlah engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita". Namun orang-orang Quraisy tidak mengetahuinya. Rasulullah dan sahabatnya tinggal di dalam goa selama tiga hari, kemudian berangkat ke Madinah dan perjalanan sangatlah panjang, sedangkan panas matahari membakar kepala. Pada malam kedua, beliau dan sahabatnya berjalan melewati sebuah tenda seorang perempuan, Ummu Ma'bad, maka keduanya meminta makanan dan minuman, namun mereka tidak menemukan sesuatu apapun selain seekor kambing yang kurus dan lemah yang tak mampu berjalan ke pengembalaan, bahkan tak stetespun laban (air susu) keluar darinya. Maka Rasulullah saw. mengusap tetek kambing dan keluarlah air susu dengan deras, kemudian beliau memerahnya lalu memenuhi bejana yang besar. Ummu Ma'bad tercengan melihatnya penuh keheranan. Maka semuanya minun susu hingga kenyang. Kemudian beliau memerahnya untuk yang kedua kalinya dan memenuhi bejana, lalu meninggalkannya untuk Ummu Ma'bad, kemudian beliau melanjutkan perjalanannya.
Penduduk Madinah menanti-nanti kedatangan Rasulullah saw. dan menunggu setiap hati di luar Madinah. Dan ketika telah sampai hari kedatangan beliau, maka mereka menyambut beliau dengan gembira dan bangga, lalu beliau menuju Quba' di wilayah Madinah dan menetap di sana selama empat hari. Di sana beliau mendirikan masjid Quba', yaitu masjid yang pertama kali didirikan di dalam Islam. Pada hari kelima, beliau berjalan ke Madinah dan banyak orang-orang dari sahabat Ansar berusaha mendapatkan Rasulullah saw. dan mengharapkan kunjungan beliau kepada mereka. Mereka daling memegang kendali onta beliau, lalu beliau berterima kasih kepada mereka seraya berkata: "Biarkan onta ini, sebab dia diperintah". Maka setelah onta sampai ke tempat di mana Allah memerintahnya, maka dia berhenti, sedangkan Rasulullah saw. tidak turun darinya, maka onta itu bangkit dan berjalan sedikit, lalu belok dan kembali kemudian berhenti di tempat berhentinya semula, lalu beliau turun dan itulah masjidun nabawi. Beliau turun di sisi Abu Ayyub Al Anshari ra.
 Adapun Ali bin Abu Thalib ra. tetap tinggal di Makkah tiga hari setelah Nabi Muhammad saw. demi menjaga amanat-amanat yang diberikan oleh Rasulullah saw. kepada sahabat-sahabatnya. Kemudian dia bernagkat ke Madinah dan bertemu dengan Rasulullah saw. di Quba'.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar