Sabtu, 31 Oktober 2009

Muhammad saw. Penutup Para Nabi (9)




*         Hijrah ke Habasyah.
Karena terus-menerusnya orang-orang musyrik menganiaya orang yang manampakkan keislamannya, khususnya mereka yang lemah, maka para sahabat meminta kepada Rasulullah saw. untuk berhijrah membawa agamanya ke Habasyah berlindung kepada raja Najasyi, dengan harapan di sana mereka menemukan kedamaian, khususnya mayoritas kaum muslimin mengkhawatirkan diri dan keluarga mereka dari orang-orang Quraisy. Maka Rasulullah saw. mengijinkan mereka dan hal itu terjadi pada tahun kelima dari pengutusan, maka dari kaum muslimin berangkat sekitar tujuh puluh orang bersama keluarga mereka. Di antara mereka adalah Usman bin Affan dan istrinya, Ruqaiah binti Rasulullah saw. sedangkan orang-orang Quraisy berusaha untuk merusak kedudukannya di Habasyah. Mereka mengirimkan hadiah kepada sang raja dan meminta agar menyerahkan pelarian-pelarian itu kepada mereka. Mereka juga mengatakan bahwa kaum muslimin mencaci-maki Isa as. Dan ibundanya, Maryam. Ketika sang raja Najasyi bertanya kepada kaum muslimin tentang hal tersebut, maka mereka menjelaskan apa yang dikatakan oleh Al Qur-an tentang Isa as. serta menjelaskannya secara benar dan membacakan surat Maryam. Maka sang raja percaya kepada kaum muslimin dan menolak menyerahkan mereka kepada orang-orang Quraisy. Sang raja menjadi iman dan menyatakan keislamannya.
Pada bulan Ramadhan dari tahun yang sama, Rasulullah saw. keluar mendatangi orang-orang di masjidil haram. Beliau berdiri di depan mereka dan membaca surat An Najm. Di sana terdapat kelompok besar dari orang-orang Quraisy. Orang-orang kafir itu belum pernah mendengar kalamullah sebelumnya lantaran uslub mereka yang secara terus-menerus menekan untuk tidak mendengarkan apapun dari Rasulullah saw.. Maka ketika beliau mendatangi mereka secara tiba-tiba dengan membacakan surat ini dan mengetuk kuping-kuping mereka dengan kalam ilahi yang memikat, maka masing-masing mereka mendengarkan beliau. Tak ada yang terjadi dengan keberadaan mereka selain mendengarkan, sehingga ketika beliau membaca ayat: "Maka bersujudlah kepada Allah dan menyembahlah" mereka bersujud hingga seakan-akan mereka tidak memiliki dirinya, karena mereka semua bersujud.
 Orang-orang Quraisy terus memusuhi dakwah Rasulullah saw. dengan berbagai ­uslub yang bermacam-macam, seperti menganiaya, menghalangi, mengintimidasi dan memperdaya. Namun semua itu tidak berpengaruh kecuali bertambah kuat pegangan mereka terhadap Agama Islam dan bertambah pula jumlah kaum muslimin. Kemudian mereka menggunakan uslub yang baru di dalam memusuhi Islam, seperti menulis sebuah selebaran yang ditanda tangani bersama mereka dan menempelkannya di dalam Ka'bah yang isinya adalah intimidasi atau ancaman pemutusan secara total terhadap kaum muslimin dan Bani Hasyim, sehingga mereka tidak mengadakan jual beli dengan kaum muslimin, tidak mengadakan perkawinan, tidak saling membantu dan tidak pula berkominikasi. Kaum muslimin dipaksa untuk keluar dari Makkah menuju sebuah kampung yang namanya "Kampung Abu Thalib". Di sana kaum muslimin dianiaya secara kejam dan dibiarkan kelaparan dan kehausan. Orang-orang yang mampu di antara kaum muslimin ada yang mencurahkan hartanya, bahkan Khadijah menafkahkan seluruh hartanya. Dampak dari kondisi ini adalah menyebarnya berbagai penyakit yang membinasakan, namun mereka tetap diam dan bersabar serta tak seorang pun dari mereka yang kembali dan pengepungan ini berlangsung selama tiga tahun, hingga sebuah kelompok dari orang-orang Quraisy yang terkenal yang memiliki hubungan kekerabatan dengan Bani Hasyim merusak apa yang ada di dalam selebaran tersebut dan mengumumkan hal tersebut kepada kelompok. Maka ketika mereka mengeluarkan selebaran, mereka menemukan bahwa selebaran tersebut telah dimakan rayap dan tak ada yang tersisa kecuali ungkapan باسمك اللهم (Dengan namamu ya Allah). Semenjak itu selesailah krisis dan kaum muslimin dan Bani Hasyim kembali ke Makkah. Namun orang-orang Quraisy tetap pada pendiriaannya yang zalim dalam memusuhi Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar